What Are You Looking For?

SEJARAH AIRINDO

Asosiasi Industri Ekstrak Bahan Alam dan Rempah Indonesia (AIRINDO), adalah asosiasi pertama yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia tanggal 22 Desember 2022.

 Airindo terbentuk berdasarkan pertemuan 5 anggota pendiri yaitu PT Borobudur Industri Jamu(Pak Rachmat Sarwono) PT Konimex( Pak Rachmadi Joesoef), PT Phytochemindo Reksa (Pak Patrick Kalona), PT Semarang Herbal Indoplant (Pak Irwan Hidayat) PT Tri Rahardja atau Javaplant (Pak Junius Rahardjo). Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan Konvensi Nasional Kemandirian Nasional Dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan Alam, Sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Obat Tradisional, yang sukses diselenggarakan tanggal 4 Agustus 2022 dan diprakarsai oleh Kepala Badan POM (Dr. Penny K. Lukito, MCP.)

 Industri Ekstrak Bahan Alam Indonesia merasa perlu adanya suatu asosiasi yang dapat menaungi, memperhatikan, dan menjadi sumber informasi untuk semua pemangku kepentingan seputar ekstrak bahan alam, sehingga dapat mendukung perkembangan dan kemajuan Obat Bahan Alam, Suplemen Kesehatan, Pangan Olahan, dan Kosmetika asli Indonesia. 

 Sangat diperlukan sarana digital yang mempertemukan pelaku usaha lintas kategori dengan produsen ekstrak bahan alam yang terjamin standard GMP, mutu, keamanan, sehingga pelaku usaha mendapatkan kemudahan akses khususnya UMKM. 


VISI AIRINDO

Menjadikan Industri Ekstrak Bahan Alam dan Rempah di Indonesia sebagai industri unggulan dalam perekonomian dunia 

MISI AIRINDO

  • Mengembalikan warisan budaya Jalur Rempah Indonesia dan menjadikan Indonesia Sentra Rempah dunia.
  • Menjadi mitra pemerintah terkait pengembangan bahan esktrak alam dan rempah dengan BPOM, Kementrian Kesehatan, Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, Kementrian UMKM dan lintas kementrian lainnya.
  • Membahas perkembangan regulasi yang spesifik mengatur industri Ekstrak Bahan Alam dan panduan teknis CPOTB.
  • Mendorong pemberdayaan bahan alam Indonesia di dalam bentuk sediaan yang ada di obat tradisional, pangan olahan, kosmetik dan industry lainnya.
  • Mendukung pemberdayaan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan bahan alam Indonesia.